Dr. Kholishudin, Lc, M.HI
Idul fitri memang sudah usai pada tanggal 1 syawal tahun 1443 H bertetapatan tanggal 2 mei 2022 M yang lalu. Namun makna dan subtansi perayaannya tidak berhenti pada tanggal satu syawal tersebut. Indonesia memiliki tradisi dalam perayaan makna dan subtansi idul fitri yang dikemas dengan tradisi dan budaya yang lebih luas. Sehingga umat islam di indonesia memaknai perayaan ifdul fitri tidak secara tekstual. Tetapi disenergikan dengan kearifan tradisi lokal agar pesan-pesan idul fitri mudah dipahami dan diimplementasikan di tengah-tengah masyarakat secara. Makna dan pesan idul fitri yang telah diinstitusionalkan dalam bentuk halal bihalal sehingga dalam realitanya selama masih bulan syawal masyarakat indonesia masih melakukan aktifitas yang ada kaitannya dengan idul fitri yakni halal bihalal.
Makna halal bilhalal secara bahasa atau lingustik terambil dari kata halla atau halala memiliki tiga makna ,pertama mengurai yang kusut, mengatasi problem, kedua menghangatkan yang dingin atau melepaskan ikatan yang membelenggu, . ketiga mencairkan yang beku. Dari kesemua makna bahasa itu berperan dalam membentuk makna istilah yang terjadi pada aktifitas halal bihalal yang esensinya bertujuan harmoni dalam kehidupan. Saling maaf-memaafkan,mendekatkan hubungan persaudaraan yang jauh .menghangatkan hubungan yang dingin, mendekatkan ikatan yang renggang. Seorang tidak cukup hubungan baik secara vertical kepada Allah saja ,tetapi dituntut baik pula hubungan horizontal sesama manusia. Ketika terjadi permasalahan diatara sesama manusia harus dicari akar masalahnya untuk mendapatkan solusinya Hubungan yang putus diikat lagi, yang dingin dihangatkan , yang beku dicairkan, dan yang jauh didekatkan lagi.sehingga mencapai harmoni dalam kehidupan yang merupakan pesan penting dari halal bihalal
Selama dalam bulan kesepuluh dalam kalender hijriah, umat islam dari berbgai lapisan lingkup keluarga (trah, bani) kantor pemerintah dan swasta, pesantren ,sekolah dengan berbagai angkatannya organisasi islam, perkumpulan alumni, paguyuban-paguyuban organisasi profesi serta brerbagai kluster dalam lingkup keluarga, perumahan akan bergantian melaksanakan halal bihalal. Halal bihalal merupakan bagian dari rangkaian kegiatan dalam perayaan idul fitri. Ini merupakan tradisi khas bangsa Indonesia yang dalam mengimpletasikan makna syawalan (halal bihalal) tidak terbatas pada makna tekstual
formalistik yakni pada hari idul fitri saja tertapi telah mengalami perkembangan dan perluasan bentuk perayaan idul fitri.. Hingga selama bulan syawal tradisi di Indonesia masih berlansung kegiatan halal bihalal. Keterlibatan seorang dalam acara halal bihalal bisa lebih dari sekali karena ia memiliki banyak ikatan dalam kehidupannya. Halal bihalal dilakukan dalam ikatan lingkup keluarga, ikatan alumni almamater sekolahnya, profesi kerjanya baik kantor pemerintahan maupun swasta , oraganisasi masyarakat dan berbagai paguyuban. Bahkan tradisi yang khas ini dilakukan juga oleh WNI yang tinggal di luar negeri..
Dari penjelasan diatas dapat ditarik pesan bahwa halal bihalal memberikan dua hal terkait konsep ekonomi yakni tranformasi makna halal bihalal dan memperkuat networking dalam ekonomi. Seseorang akan mampu melakukan kegiatan atau pergerakan ekonomi jika makna halal bihalal secara lingustik ditranformasikan dalam kehidupannya. karena menuntut pelaku agar menyambung hubungan yang putus, mewujudkan keharmonisan dalam kehidupan serta berbuat baik secara berkelanjutan adalah prinsip dalam bisnis. Sulit dibayangkan akan terjadi pergerakan atau kegiatan ekonomi yang baik dan berkelanjutan jika makna halal bihalal secara lingustik belum diwujudkan dalam individu atau suatu komunitas. Makna linguistik halal bihalal perlu ditranformasikan sebagai prinsip ekonomi yang berfungsi melandasi kelancaran dan kesuksesan dalam berekonomi. .Jadi halal bihalal bukan sekedar ritus keagamaan tetapi mampu memperkuat aktifitas ekonomi. Intensitas halal bihalal dari segenap lapisan dan bermacam ikatan-ikatan bisa berperan untuk tranformasi makna halal bihalal ke dalam hubungan networking dan menindaklanjuti kerjasama yang lebih baik dan sekaligus memperbaiki hubungan bisnis yang mulai renggang atau mengurai problem ekonomi dengan mitra bisnis